Monday 17 October 2011

K3LH


 HAZARD PADA SALAH SATU KEGIATAN PELAJAR

BAB 1
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Belajar mengandung banyak sekali makna. Bisa dilihat dari segi pelaksanaan atau proses, waktu, usia atau tingkatan, tempat, cara, media dan berbagai hal lainnya.
Belajar dari segi pelaksanaan yaitu formal dan nonformal. Formal itu masih mengandung hukum dan aturan yang berlaku, kalau nonformal sedikit lebih santai dan tidak banyak hukum atau aturan yang mengatur. Belajar bisa dilaksanakan pada saat pagi, siang atau malam. Tak ada batasan usia dalam belajar. Sesuai sabda nabi “tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang lahat”. Belajar itu bisa di mana saja, di rumah, taman, sekolah, dan instasi atau lembaga belajar lainnya. Caranya ya tentu saja bisa dengan diajarkan, belajar sendiri dengan mendengar, membaca, menyimak dan menulis. Cara itu bisa didukung oleh media cetak atau tulis, media elektronik dan media komunikasi.
Mungkin pengertian belajar di sini masih sedikit agak rancu. Karena seperti yang ditulis sebelumnya, belajar mempunyai banyak makna. Menurut saya ada dua garis besar macam/jenis belajar, pertama belajar menuntut ilmu buat masa depan kedua belajar dari suatu masalah kehidupan, yang kita sebut ujuian hidup. Belajar menuntut ilmu identik dengan mencari, menambah pengetahuan di lembaga-lembaga belajar seperti sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi yang nantinya akan dipergunakan untuk menambah skill dan modal dalam bekerja. Belajar dari masalah kehidupan adalah suatu proses untuk menyelesaikan dan bangkit dari masalah-masalah hidup. Belajar untuk bisa melakukan sesuatu,belajar untuk tidak jatuh pada lubang yang sama, belajar untuk tetap banglit dna tegar dan hal lainnya.
Sudah jelas di sini, belajar menuntut ilmu dan belajar dari kehidupan memiliki maksud, pengertian dan tujuan yang sama
Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok dengan interaksinya terhadap lingkungan sehinggga dia mendapat suatu pemahaman baru atau bisad idbilang dari tidak tahu menjadi tahu.
D i sini, saya akan membahasa tentang kegiatan belajar menuntut ilmu, menuntut ilmu di sekolah pastinya.

B.   TUJUAN PENELITIAN
1.    Tujuan Umum
Mengetahui segala macam bentuk resiko dalam bebrapa kegiatan belajar dan mengajar

2.    Tujuan Khusus
1.    Menganalisa hazard dari kegiatan belajar seperti menulis
2.    Menganalisa hazard dari kegiatan belajar seperti duduk
3.    Menganalisa hazard dari kegiatan belajar seperti membaca dan lain-lain


C.   MANFAAT PENELITIAN
1.    Bagi praktisi
Dapat menjadi referensi bagi pelajar tentang potensi bahaya dari yang kecil hingga yang besar dalam keselamatan jiwa dan raga pelajar
2.    Bagi penulis
1.    Dapat menjadi referensi bagi penulis untuk tidak melakukan hal-hal yang dianggap mengancam kesehatan badan.
2.    Dapat menjadi referensi bagi sekolah ataupun murid dalam meminimalisir bahaya yang mungkin terjadi pada peserta didik

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A.   PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pengajaran, juga terkait dengan berbagai faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa, guru serta faktor lingkungan secara menyeluruh merupakan faktor-faktor yang berpengaruh. Menurut T. Raka Joni (1981) bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh matangnya seseorang atau perubahan yang bersifat temporer. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan individu dan menyebabkan adanya perubahan tingkah laku sebagai responden terhadap lingkungan, baik langsung ataupun tidak langsung.

B.   DALIL BELAJAR
1.    Menuntut Ilmu Hukumnya Wajib
Hadits, artinya:
“Menuntut Ilmu diwajibkan bagi kaum muslimin dan muslimat”. (HR. Ibnu Majah)
2.    Menuntut ilmu Wajib Dimanapun Tempatnya
Hadits, artinya:
“Tuntutlah ilmu meskipun sampai ke negeri China, karena menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”.(HR. Baihaqi)

C.   MANFAAT BELAJAR
1.    Mendapat ilmu
2.    Menjadi pribadi yang kuat dan tegar
3.    Mendapat pengalaman tersendiri
4.    Menjadikan pribadi yang sebelumnya tidka tahu menjadi tahu sesuatu
5.    Menjadikan insan yang beriman

D.   HAL-HAL YANG DILARANG ATAU MENGHAMBAT DALAM BELAJAR
1.    Faktor keluarga
Bisa saja karena broken home, ataupun terdapat komuniksai yang tidak baik antara orang tua dan anak
2.    Faktor lingkungan
Lingkungan yang baik akan mempengaruhi tingkah laku yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Orang yang bergaul dengan orang pintar dan rajin pasti lambat laun akan menjadi pintar dan rajin, begitu pula sebaliknya.
3.    Faktor dari diri sendiri
Seberapa besar pun masalh dalam keluarga, seberapa burukpun lingkungan sekitar keputusan tetap pada diri masing-masing. Bagaimana kita mea menyikapai atau mengeksekusi setiap kejadian, menyaring yang tidak benar dan mengambil serta meniru hal-hal yang benar.
4.    Faktor kegiatan belajar
Faktor x, kita serting menyebutnya. Entah itu dari peralatan, waktu, keseriusan dan kegiatan-kegiatan dalam belajar itu sendiri. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, kadang kita tidak melakukannya dengan benar, seperti cara duduk, menulis, membaca dan sebagainya.

 
BAB 3
PROSES KEGIATAN

1.    1. Tempat
Pengambilan gambar diambil di dalam kelas XI IPA 6

2.    2. Objek Penelitian
-       Rifkiy Adhi Nofrian
-       Alifis Sayandri M.
-       Fitri Islami

3.   3.  Hasil Pengambilan Gambar



 nl

BAB 4
MANAJEMEN RESIKO
A.    Identifikasi Bahaya
Dalam penelitian hazard kali ini mengidentifikasi tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi bagi murdi yang tidak melakukan kegiatan belajar dengan benar ataupun segala benda yang menunjang kegiatan proses belajar sehingga nanti kan berpengaruh ke kesahatnnya atau jiwanya.

B.     Analisa Risiko
1.    Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan tersebut di atas seperti di gambar

Jenis Bahaya

Risiko
Konsekuensi
Faktor fisik
§  Pencahayaan yang kurang




§  Visual acut




§  Sakit kepala, pusing.

Faktor Biologis
§  tulang dada

§  mata


§  tangan



§  Kesakitan

§  Pusing

§  Pegal,
Kesemutan

§  dada sakit,
§  merusak mata, atau menambah minus pada mata,
§  pegal atau sakit di beberapa bagian tangan
Faktor ergonomic
§ Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menulis.
§ Tangan menulis berjarak sangat dekat dengan tulisan dan agak menempel ke badan


§  Tulang Belakang

§  Punggung, Tangan




§ Osteoposrosis

§ Sakit Pinggang, Pegal-pegal
Faktor Psikososial
§  Kurang Istirahat

§  Kurang Hiburan

§  Stress

§  Stress




§  Mialgia, loss concentration.
§  Pusing, bisa sedikit gila


2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi

(1)
Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh
Menulis di atas karton warna hitam (1)




(2)
Pengaruh sangat ringan
Jarang istirahat karena banyaknya tugas dan UH (2)
Berlutut saat memainkan laptop (4)




(3)
Pengaruh ringan


Pandangan terlalu dekat mata ke tulisan (9)

§  Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menulis
 (15)
(4)
Pengaruh serius

Menulis memakai pena tinta yang pekat (8)
.



(5)
Pengaruh fatal



Duduk di atas bangku keras setiap hari (20)

A.    Evaluasi Risiko
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
NO.
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1.
§  Duduk di atas bangku keras hampir setiap hari
20
§  Sangat mungkin terjadi
§  Pengaruh fatal
2.
§  Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menulis.

15
§  Hampir pasti terjadi
§  Pengaruh ringan
3.
§  Pandangan terlalu dekat mata ke tulisan
9
§  Mungkin terjadi
§  Pengaruh ringan
4.
Menulis memakai pena tinta yang pekat (bahan kimia tinggi)
8
§  Kurang mungkin terjadi
§  Pengaruh serius
5.
Berlutut saat memainkan laptop
4
§  Mungkin terjadi
§  Pengaruh ringan
6.
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
2
§  Jarang terjadi
§  Pengaruh sangat ringan


A.    Pengendalian Risiko
NO.
HAZARD
PENGENDALIAN
1.
§  Bahan Kimia Pena
§  Memakai masker jika diperlukan
§  Jangan digunakan kalo tidak ingin terjangkit penyakit
2.
§  Posisi duduk yang salah (membungkuk ke meja)
§  Membenarkan posisi duduk segera
3.
§  Posisi mata ke tulisan terlalu dekat ke tulisan
§  Betulkan dan perbaiki. Dengan jarak menulis ke tulisan lebih kurang 30 cm
4.
§ Berlutut saat main laptop
§  Perbaiki posisi sebelum mendapat rasa sakit dan penyakit selanjutnya
5.
§   Jam istirahat kurang
§  Istirahtakan badan selama 30 menit sekali denagn menggerakkan badan ataupun sedikit pemanasan
§  Relaksasi kan diri dengan rekreasi, melakukan hobi yang menarik dan lain sebagainya


BAB 5
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Belajar di sekolah adalah suatu kegiatan yang dapat menambah ilmu pengetahuan dari mendengar, membaca dan menulis. Namun, jika semua kegiatan itu  dengan keadaan dan posisi yang salah maka itu akan mempengaruhi kesehatan tubuh ataupun jiwa kita. Dianalisisnya hazard ini diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan-kemungkinan bahaya yang akan terjadi dalam kegiatan proses belajar mengajar.

B.      SARAN
1.    Dalam menuntut ilmu duduklah dengan posisi yang tepat
2.    Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, gunkanlah benda-benda yang egronomik sehingga dapat mengurangi bahaya pada tubuh ataupun mental




DAFTAR PUSTAKA
TIM MGMP, 2003, Pendidikan Agam Islam Untuk SMP. Klaten: Sahabat Klaten


No comments:

Post a Comment